Anda tahu kamera DSLR? Itu loh, kamera "fotografer" :D
Di tempat saya istilah kamera "fotografer" selalu mengacu pada kamera DSLR, padahal tidak semua fotografer menggunakan kamera DLSR untuk memotret.. :D
Nah, beberapa tahun terakhir ini muncul model kamera DSLR yang mampu merekam video, FULL HD lagi. Jadi kali ini saya akan memberikan tips-tips untuk merekam video dengan DSLR.
Mungkin 2 tahun lalu masih janggal ya melihat orang menenteng DSLR tapi malah merekam video namun sekarang sepertinya itu sudah pemandangan biasa. Bahkan rumah-rumah produksi pun sudah menggunakan kamera DSLR untuk membuat video klip.
Berikut tips-tips yang perlu anda ketahui seputar merekam video dengan kamera DSLR:
1. Sediakan media penyimpanan tambahan
4GB memory card anda akan terasa sangat kecil kalau digunakan untuk merekam video. Ada baiknya sediakan memory card tambahan atau harddisk external untuk menyimpan hasil rekaman
2. Atur settingan sesuai kebutuhan
Jika anda ingin membuat video dalam resolusi standard (SD) maka aturlah video ke resolusi itu. Jika anda set ke resolusi HD, maka itu akan menyusahkan saja karena harus convert ulang ke resolusi SD, dan pastinya lebih boros memori
3. Sediakan batere cadangan
Ketika berada pada mode video, kamera DSLR pastinya lebih menguras daya batere. Jadi batere cadangan mutlak diperlukan disini.. :D
4. Perhatikan settingan framerate
Semakin besar framerate memang akan membuat gerakan di video halus. Tapi hal itu juga memperbesar ukuran file. Di indonesia, kita gunakan standard PAL jadi video tersebut bagusnya di set ke 25 fps.
5. Perhatikan durasi rekaman, jangan terlalu lama
Kamera DSLR memiliki sensor image yang sangat peka panas. Jika sensor ini sudah mencapai temperatur tertentu, maka akan di shutdown otomatis oleh kamera untuk melindungi sensor dari kerusakan. Usahakan untuk merekam maksimal 10 menit untuk 1 file video.
Dari sifatnya ini, maka kamera DSLR sangat pantang digunakan untuk merekam live event, yang mengharuskan kamera ON terus berjam-jam lamanya.
6. Perhatikan goyangan (shake) pada video
Kamera DSLR sangat rawan akan shaking pada rekaman videonya. Untuk meminimalisir goyangan, anda bisa menggunakan beberapa alat berikut ini:
Tripod kamera
Monopod "kaki ayam"
Steadicam merlin
Glidercam
Jika video rekaman anda terlanjur goyang, anda bisa membaca postingan saya sebelumnya, memperbaiki rekaman video yang goyang
Itu saja tips-tips penting yang perlu anda ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.
Di tempat saya istilah kamera "fotografer" selalu mengacu pada kamera DSLR, padahal tidak semua fotografer menggunakan kamera DLSR untuk memotret.. :D
Nah, beberapa tahun terakhir ini muncul model kamera DSLR yang mampu merekam video, FULL HD lagi. Jadi kali ini saya akan memberikan tips-tips untuk merekam video dengan DSLR.
Mungkin 2 tahun lalu masih janggal ya melihat orang menenteng DSLR tapi malah merekam video namun sekarang sepertinya itu sudah pemandangan biasa. Bahkan rumah-rumah produksi pun sudah menggunakan kamera DSLR untuk membuat video klip.
Berikut tips-tips yang perlu anda ketahui seputar merekam video dengan kamera DSLR:
1. Sediakan media penyimpanan tambahan
4GB memory card anda akan terasa sangat kecil kalau digunakan untuk merekam video. Ada baiknya sediakan memory card tambahan atau harddisk external untuk menyimpan hasil rekaman
2. Atur settingan sesuai kebutuhan
Jika anda ingin membuat video dalam resolusi standard (SD) maka aturlah video ke resolusi itu. Jika anda set ke resolusi HD, maka itu akan menyusahkan saja karena harus convert ulang ke resolusi SD, dan pastinya lebih boros memori
3. Sediakan batere cadangan
Ketika berada pada mode video, kamera DSLR pastinya lebih menguras daya batere. Jadi batere cadangan mutlak diperlukan disini.. :D
4. Perhatikan settingan framerate
Semakin besar framerate memang akan membuat gerakan di video halus. Tapi hal itu juga memperbesar ukuran file. Di indonesia, kita gunakan standard PAL jadi video tersebut bagusnya di set ke 25 fps.
5. Perhatikan durasi rekaman, jangan terlalu lama
Kamera DSLR memiliki sensor image yang sangat peka panas. Jika sensor ini sudah mencapai temperatur tertentu, maka akan di shutdown otomatis oleh kamera untuk melindungi sensor dari kerusakan. Usahakan untuk merekam maksimal 10 menit untuk 1 file video.
Dari sifatnya ini, maka kamera DSLR sangat pantang digunakan untuk merekam live event, yang mengharuskan kamera ON terus berjam-jam lamanya.
6. Perhatikan goyangan (shake) pada video
Kamera DSLR sangat rawan akan shaking pada rekaman videonya. Untuk meminimalisir goyangan, anda bisa menggunakan beberapa alat berikut ini:
Tripod kamera
Monopod "kaki ayam"
Steadicam merlin
Glidercam
Jika video rekaman anda terlanjur goyang, anda bisa membaca postingan saya sebelumnya, memperbaiki rekaman video yang goyang
Itu saja tips-tips penting yang perlu anda ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.
SHARE THIS POST:
Untuk langsung menjalankan kode-kode HTML atau javascript, anda bisa menggunakan TryIt editor.
0 comments:
Post a Comment