Tips memilih tripod dan cara merawatnya

Wednesday, November 16, 2011


Tripod merupakan salah satu alat pendukung kamera foto maupun video yang memiliki jenis dan model yang sangat beragam. Secara umum saya lihat ada 2 jenis tripod yang beredar di pasaran yaitu tripod dengan pan-tilt head dan ball head. Berikut ilustrasi kedua jenis tripod tersebut.

Pan-tilt head


Ball head


Pan-tilt head memiliki 2 poros yang memungkinkan kamera digerakkan atas-bawah kiri-kanan atau kombinasi keduanya sedangkan ball head hanya memiliki 1 poros yang memungkinkan kamera digerakkan ke segala arah.

Anda mungkin bingung ketika masuk ke toko aksesoris kamera dan mendapati banyak beragam jenis dan ukuran tripod disana. Pertama, tentukan dulu tujuan anda menggunakan tripod. Jika untuk dokumentasi seperti wedding atau liputan lainnya, maka pilihlah tripod yang lebih besar dan berat. Tripod yang demikian akan menghasilkan kestabilan yang lebih baik dibanding tripod jenis lightweight yang lebih kecil dan ringan. Kemudian pastikan panningnya smooth dan bisa menopang berat kamera dengan baik.

Lightweight tripod lebih cocok digunakan pada kamera digital atau handycam yang memiliki berat lebih ringan. Tripod ini sendiri memiliki berat sekitar 1,5 kg yang membuatnya pas untuk ditenteng jalan-jalan.

Lightweight tripod

Tersusun dari bahan aluminium atau karbon yang ringan, memiliki kait dibawahnya untuk diletakkan beban. Beban ini berguna untuk menjaga agar tripod tidak jatuh ketika berada di daerah yang anginnya kuat, seperti pantai. Tripod jenis ini umumnya tidak terlalu smooth panningnya namun tidak masalah jika anda gunakan untuk sekedar hobi :D


Tripod yang ukurannya lebih besar dan berat seperti gambar diatas memiliki kestabilan yang lebih tinggi.

Yang perlu diperhatikan dalam merawat tripod adalah pastikan head dan kaki-kaki tripod tidak terbentur. Head yang terbentur terlalu keras akan merusak poros head tripod sedangkan kaki tripod yang terbentur bisa membuatnya penyok sehingga kaki-kaki didalamnya tidak dapat dikeluarkan. Kerusakan pada kaki tripod lebih cenderung terjadi pada lightweight tripod. Untuk mencegahnya, anda bisa melapisi kaki terluar tripod dengan selang busa, untuk meminimalisir dampak benturan seandainya tripod terjatuh.

Semoga info-info diatas berguna bagi anda... :D

Mengatasi windows XP tidak bisa drag and drop file

Friday, October 14, 2011


Masalah ini beberapa waktu lalu menghampiri komputer saya. Mungkin ada yang mengalami masalah serupa, jadi saya share saja solusinya, mudah-mudahan bisa membantu... :D

Drag and drop merupakan fitur windows yang cukup sering digunakan dimana anda bisa memindahkan file dengan cepat menggunakan mouse, tanpa perlu klik menu cut/copy - paste.
Sebelumnya fitur drag and drop di komputer saya berjalan dengan baik, namun setelah saya update windows XP ke SP3, fitur drag and drop mendadak tidak bisa. Jadi agak repot kalau mau pindahkan file... :D

Setelah cari sana-sini, ketemu juga solusi yang mudah untuk mengatasi masalah ini. Anda tinggal membuka regedit, lalu cari key 180D di path HKEY_CURRENT_USER/SOFTWARE/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Internet Settings/Zones/4 Jika key tersebut tidak ada, maka buat DWORD key baru dengan nama 180D, valuenya set ke 0.

Sekarang coba lagi deh drag and dropnya. Mudah-mudahan sudah berjalan kembali... :D

Tips menghasilkan efek suara subwoofer dari lagu

Thursday, October 13, 2011


Udah lama gak tulis tutorial di blog ini.. :D Maklum sob, akhir-akhir ini sibuk terus... :D
Baik, kali ini saya akan membagikan tips menghasilkan efek suara subwoofer dari lagu. Tutorial ini di request oleh salah satu pengunjung blog ini. Dengan tips maka hasil yang didapat adalah nada rendah saja (bass/subwoofer) dari lagu yang akan diambil. Seperti biasa, tutorial ini menggunakan adobe audition.

Di bidang audio, kalau kita mau mengambil nada rendah saja biasanya digunakan lagi sirkuit khusus yang bertujuan untuk meng-cut nada-nada menengah ke tinggi sehingga hanya didapat nada rendah. Atau bisa juga menggunakan rangkaian crossover sederhana.

Berikut tips melakukan filter audio dan hanya mengambil nada rendahnya saja:
1. Buka lagu anda dengan adobe audition
2. Pilih menu filter - FFT filter, selanjutnya akan muncul menu FFT filter


3. Pilih Preset only the subwoofer, kemudian klik OK


4. Proses filter akan berjalan, meng-cut frekuensi-frekuensi yang tidak diinginkan


5. Selesai, sekarang lagunya tinggal nada rendah (subwoofer)


Selamat mencoba... :D

Cara membaca histogram dalam kamera foto

Tuesday, September 20, 2011


Histogram merupakan indikator pencahayaan pada foto yang kerap ditemukan pada kamera, terutama kamera jenis DSLR. Histogram dapat memberikan informasi yang jelas dan akurat seputar exposure pada suatu foto, apakah under, normal atau over.

Anda perlu menjadikan histogram sebagai patokan exposure foto anda mengingat LCD kamera kadang kala tidak akurat dalam menyajikan foto dalam warna dan exposure aslinya. Hal ini dikarenakan oleh pengaturan brightness pada LCD.

Histogram foto biasanya ditampilkan dalam bentuk berikut


Bagian kiri menandakan area gelap, sedangkan bagian kanan menandakan area terang.

Lalu bagaimana seharusnya histogram foto yang baik itu?
Relatif, tergantung jenis foto anda contohnya kalau anda ingin memotret objek secara siluet, maka histogram yang baik adalah jika indicatornya dominan ke bagian kiri. Jika anda ingin memotret landscape maka histogram yang baik adalah yang dominannya di tengah-tengah, artinya tidak ada area yang gelap total (underexposed) maupun yang terang total (overexposed).

Berikut contoh histogram yang cukup baik:

Artinya dalam foto diatas, exposurenya hampir merata di setiap spektrum. Hanya saja di bagian tengah agak memuncak, namun itu tidak menjadi masalah. Fotonya well exposed... :D

Ilustrasi singkat seputar histogram. Saya pikir foto ini sudah cukup menjelaskan semuanya... :D
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiib1yPnQUmHOj_zkzjMqT8NVaFqevS1lWycKBJMqNa-rAS4LiFsIR42dDkdJpwiR33SpFADODt27rYmHnL5jlv0aRDttws0jH1Z1A1M0a0qCcKbMVYK6CyZB2jg0HBK95vG1MidpMBorVW/s640/HistogramBasicTutorial.jpg

Jadi, biasakan menilai foto dari histogramnya, bukan dari LCD kamera... :D
Selain histogram ini, ada juga histogram dalam format warna (RGB), namun cara bacanya tetap sama. Kiri area gelap, perlahan-lahan bergeser ke bagian paling kanan (area terang)

Jika ada pertanyaan, silakan beri komentarnya.

Tips membuat lagu versi karaoke bagian 2

Monday, September 5, 2011


Di postingan saya sebelumnya sudah dibahas cara membuat lagu versi karaoke, kali ini saya memiliki 1 tips lagi yang tentunya bisa menghasilkan lagu karaoke yang lebih bagus dibanding sebelumnya.



Jadi yang harus anda sediakan adalah lagu yang sama namun 2 versi. 1 versi yang ada vokalnya sedangkan 1 lagi versi instrumentalnya. Nantinya kedua versi ini akan digabung pada masing2 channel sehingga didapat lagu karaoke. Untuk versi intrumentalnya, kadang kala ada studio yang merilis, ada juga tidak jadi sangat tergantung pada lagu.

Sekedar info, untuk mencari lagu-lagu versi instrumental bisa anda search di youtube :D



Sekarang ke tutorialnya, saya pikir tidak perlu lagi membahas apa itu lagu karaoke mengingat sudah pernah disinggung sebelumnya:

1. Import dulu 2 versi lagu tersebut ke workspace adobe audition





2. Buat sebuah waveform baru (ctrl+N) waverform ini nantinya akan jadi lagu karaoke





3. Pilih lagu versi instrumental, lalu seleksi bagian atas saja (left) seperti dibawah ini, lalu copy.

Untuk melakukan seleksi 1 bagian saja, anda cukup 2x klik di bagian paling atas/bawah wokspace





4. Pilih file new waveform tadi lalu seleksi bagian atas saja, kemudian paste. Channel kiri akan terisi dengan lagu instrumentalnya, seperti berikut





5. Lakukan juga hal yang sama pada versi vokalnya, hanya saja kali ini seleksi bagian bawah (right)





6. Pilih new waveform, seleksi bagian bawah saja, lalu paste





Nah, sampai disini anda telah mendapatkan suara versi karaoke. Masalah yang sering muncul adalah lagu di kedua channel tidak sinkron sehingga akan kacau jika keduanya dimainkan di sound system mono.

Untuk mengatasinya, gunakan fitur delay. Fitur ini akan membuat jeda sekian mili detik di salah satu channel sehingga keduanya sinkron.





Set mixing kedua channel di 100% sedangkan delay-nya diatur sedemikian rupa sehingga lagu di kedua channel berjalan serentak. Tidak ada settingan yang pasti disini mengingat tiap-tiap lagu memiliki delay yang berbeda.





Setelah selesai, klik OK dan lagu di kedua channel akan sinkron. Save hasilnya dalam format yang diinginkan.

Selamat mencoba... :D